BERAPA JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH YANG BENAR?
![]() |
BERAPA JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH YANG BENAR? |
Sistem Madrasah - BERAPA JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH YANG BENAR? - Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap bulan Ramadan. Ibadah ini tidak hanya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi sarana memperkuat ikatan sosial antarjamaah. Sebagai penulis, saya merasa terpanggil untuk mengajak pembaca memahami lebih dalam tentang keutamaan, tata cara, serta hikmah di balik shalat Tarawih. Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap bagi siapa pun yang ingin memaksimalkan ibadah di bulan suci ini.
Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amalan dilipatgandakan pahalanya. Shalat Tarawih, yang dilaksanakan setelah shalat Isya, menjadi salah satu ibadah khas Ramadan yang tidak boleh dilewatkan. Meskipun hukumnya sunnah, ibadah ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa siapa saja yang melaksanakan shalat Tarawih dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Namun, tidak sedikit dari kita yang mungkin masih bertanya-tanya: Bagaimana tata cara shalat Tarawih yang benar? Berapa rakaat sebaiknya dilaksanakan? Apa saja doa-doa yang bisa dipanjatkan? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan dalil-dalil yang shahih. Selain itu, saya juga akan membagikan tips agar shalat Tarawih kita lebih khusyuk dan bermakna.
Tidak hanya dari sisi ibadah, shalat Tarawih juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Berkumpulnya jamaah di masjid atau musala menciptakan kebersamaan yang harmonis. Suasana Ramadan yang penuh kedamaian semakin terasa ketika kita saling berbagi senyum dan salam dengan sesama jamaah. Melalui artikel ini, saya ingin mengajak pembaca untuk tidak hanya fokus pada aspek ritual, tetapi juga memaknai shalat Tarawih sebagai sarana mempererat ukhuwah Islamiyah.
Sebagai penulis, saya menyadari bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan pemahaman yang berbeda tentang shalat Tarawih. Oleh karena itu, artikel ini ditulis dengan tujuan untuk membahas jumlah rakaat shalat tarawih yang banyak diperdebatkan sesuai dengan dalil - dalil yang shahih. Berikut penjelasannya di bawah ini.
JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH
Pertanyaan: Bagaimana pendapat para ulama fikih, para pemuka agama tentang shalat Tarawih, apakah yang sunnah dua puluh rakaat atau delapan rakaat? Apabila yang sunnah adalah delapan rakaat, kenapa dilaksanakan dua puluh rakaatdi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi? Sebagaimana kami mendengarbahwa dilaksanakan dua puluh rakaat, dan masyarakat secara umum berdalil dengan hal itu, bahwa yang sunnah adalah dua puluh rakaat.
Jawaban: Shalat Terawih adalah shalat sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Dalil-dalil menunjukkan bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam tidak menambah di bulan Ramadhan dan tidak pula di bulan lainnya dari sebelas rakaat, Abu Salamah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha, "Bagaimana shalat Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan? Ia menjawab, "Beliau tidak menambah di bulan Ramadhan dan di bulan lainnya kecuali sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, engkau tidak perlubertanyatentangbagusdanpanjangnya.Kemudianbeliau shalatempatrakaat,makaengkautidakperlubertanyatentang bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat. Aisyahradhiyallahu‘anhaberkata:akubertanya:‘YaRasulullah, apakah engkau tidur sebelum shalat witir? Beliau menjawab:
Diriwayatkan pula bahwa beliau shalat sebelas rakaat, berarti maksud ucapan Aisyah radhiyallahu ‘anha (Beliau tidak menambah di bulan Ramadhan dan di bulan lainnya atassebelas rakaat) adalah berdasarkan kebiasaan, karena menggabungkan di antara hadits-hadits terkait, dan tidak mengapa lebih dari itu. Karena Nabi Muhammad shallahu‘alaihi wa sallam tidak pernah membatasi jumlah rakaat shalat di malam hari, namun tatkala beliau ditanya tentang shalat malam, beliau menjawab:
Beliau tidak membatasi sebelas rakaat dan tidak pula jumlah yang lain, maka hal itu menunjukkan bahwa masalah dalam shalat malam dibulan Ramadhan dan bulan lainnya adalah luas.
Berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha (yang artinya) : “ Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah shalat malam di bulan Ramadhan atau selainnya lebih dari sebelas raka'at" [Dikeluarkan oleh Bukhari 3/16 dan Muslim 736 Al Hafidz berkata (Fath 4/54)]
Yang telah mencocoki Aisyah adalah Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, beliau menyebutkan, "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menghidupkan malam Ramadhan bersama manusia delapan raka'at kemudian witir [Dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 920, Thabrani dalam As-Shagir halaman 108 dan Ibnu Nasr (Qiyamul Lail) halaman 90, sanadnya hasan sebagaimana syahidnya.]
Ketika Umar bin Al-Khaththab menghidupkan sunnah ini beliau mengumpulkan manusia dengan sebelas raka'at sesuai dengan sunnah shahihah, sebagaimana yang diriwayatkan ole Malik 1/115 dengan sanad yang shahih dari jalan Muhammad bin Yusuf dari Saib bin Yazid, ia berkata : "Umar bin Al-Khaththab menyuruh Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad-Daari untuk mengimami manusia dengan sebelas raka'at". Ia berkata : "Ketika itu imam membaca dua ratus ayat hingga kami bersandar/bertelekan pada tongkat karena lamanya berdiri, kami tidak pulang kecuali ketika furu' fajar" [Furu' fajar : awalnya, permulaan]. Riwayat beliau ini diselisihi oleh Yazid bin Khashifah, beliau berkata : "Dua puluh raka'at".
Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktu untuk menyimak artikel ini. Semoga kita semua diberikan kemudahan dan kekuatan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan, termasuk shalat Tarawih, dengan penuh keikhlasan dan kekhusyukan. Mari kita jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meraih keberkahan yang tak terhingga. Selamat membaca!
Posting Komentar untuk "BERAPA JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH YANG BENAR?"